Akhirnya aku
sama abang bisa bimbingan pra nikah juga karena sebelumnya sempet batal. Aku
bimbingan pra nikah di gereja abang di Gereja HKBP Jtw. Bimbingan pra nikah ini
dilakukan bersama Amang Pdt. Butar-butar dan bersama dengan 2 pasangan calon
pengantin lainnya.
Amang Pdt bilang
sebenarnya tidak ada patokan berapa kali kita harus mengikuti konseling pra
nikah. Karena konseling bisa dilakukan sebanyak yang kita butuhkan. Maka dari
itu juga HKBP sebenarnya tidak mempunyai semacam silabus untuk program
konseling pra nikah. Anyway, aku sama abang memutuskan untuk mengikuti
konseling di dua gereja yaitu 2x konseling di gereja abang di HKBP Jtw dan 2x
konseling di gereja ku di HKBP Wrk.
Inti dari
konseling pra nikah pertama kami yaitu kita harus menyamakan persepsi terlebih
dahulu pandangan tentang pernikahan itu sendiri, terutama pernikahan dalam
kristiani. Pernikahan dalam kristiani adalah pernikahan yang sekali dalam
seumur hidup dan NO excuse. Misalnya saja bila pasangan suami istri yang sudah
lama menikah dan belum dikaruniai anak. Karena di hadapan Tuhan kita sudah
berjanji akan menemani pasangan hidup kita dalam suka maupun duka. Sebenarnya
amang Pdt banyak memberikan contoh-contoh nyata yang dekat sekali dengan
kehidupan kita sehari-hari. Kita juga harus tahu apa yang menjadi komitmen kita
dalam pernikahan.
Selain itu,
disinggung juga tentang bagaimana sebuah keluarga menanggapi adat dan budaya
dalam kehidupan batak. Karena aku dan abang adalah orang batak maka kami akan banyak
bersinggungan dengan ini. Adat adalah karunia. Mungkin, orang-orang di luar
sana yang tidak mau mengikuti adat tidak mengerti karena mereka belum pernah
tahu atau mengikuti adat. Di dalam adat khususnya terdapat batasan-batasan yang
membuat kita lebih memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai dalam kehidupkan
kita. Misalnya saja, ketika ketika sulit kita akan membutuhkan mereka
(orang-orang yang mengikuti adat).
Kira-kira
seperti itu konseling pra nikah yang pertama. Lanjut ke konseling sesi kedua
nanti yaa….
Love,
Lina