Jumat, 30 Mei 2014

Aaaahhh



Hati berasa lagi berbunga-bunga.. huaaahhh...
Lebih tepatnya terharu sih... huhuhu
Hmm.. sebenarnya baru beberapa hari yang lalu update status lagi ngerasa bosan karena sering ditanyain bahkan dinasehatin supaya cepat nikah dan jangan terlalu lama pacaran.. taunya udah dapet kabar aja bahwa camer mau berkunjung ke rumah... Huaaaahh.. kan kalo udah kaya begini bingung jadinya. Aku ga nyangka di waktu yang berdekatan sekali, Tuhan kasih respon cepat sekali...

Ya, camer datang pada tanggal merah kemaren tepat pada hari libur Kenaikan Tuhan Yesus. Niat mereka datang sih hanya untuk berkunjung biasa aja. Sebenarnya sebelumnya mama saya dan mama abang sudah pernah bertemu sebelumnya. Tapi dengan bapak dan calon bapak mertua baru kali ini.

Dalam kunjungan camer, intinya sih selain berkenalan ternyata saya dilamar secara resmi dan serius. Walaaupun abang *a.k.a pacar*sendiri belum melamar secara personal.. hehe tapi ga apa. Mungkin abang ga berani sendiri jadi harus ditemenin sama camer.. Entah kapan akan terjadi pernikahan itu, tapi bisik-bisik udah ada siihhh tapi belum bisa dipublikasikan dulu ya pemirsaaaahhh.... hehe

Pada kunjungan camer ini, Bapak dan mama juga calon mertua terlihat sangat santai dan suasana cair sekali. Tapi keliatan sekali si abang sangat tegang, hahaha mukanya merah dan senyumnya malu-malu. Saya  juga sebenarnya agak tegang sih tapi saya berusaha untuk tetap tenang. Kenapa tegang? Ternyata apa yang saya impikan, bukan hanya soal pernikahannya tapi juga soal komitmen dan kejelasan hubungan dapat titik terang juga. Maklum lah, hubungan saya sama abang 3 bulan lagi berumur 6 tahun dan itu bukan waktu yang sebentar. Belum lagi umurku yang semakin berjalan dan sebagai perempuan saya punya perasaan-perasaan menunggu kepastian. Saya rasa, semua perempuan yang berada di posisi saya akan merasakan hal yang sama. Dan Puji Tuhan untuk semuanya ini...

Ada satu hal lagi pelajaran yang saya ambil dalam pertemuan bersama camer. Sebenarnya, saya dan keluarga sudah mempersiapkan makan siang dan pas waktunya di tawarkan makan siang, camer saya menolak untuk makan. Bapak camer saya bilang dulu waktu dia punya pacar dan melamar pacarnya dia makan makanan yang dipersiapkan tuan rumah. Acara pernikahan pun batal dan tetua adat bilang bahwa “makan” itulah yang membuat pernikahan menjadi batal. Hmm.. bahkan bapak saya yang mengerti adat pun gaa pernah tau mitos itu. Ya kita yakini ajalah asalkan semua demi kebaikan bersama...


Yaah begitulah.. saya mohon doanya dari semua orang yang membaca cerita saya ini yaa semoga apa yang akan direncanakan lancar dan membawa kebahagiaan untuk semua orang juga. AMIN.

Love,


Lina :)

Minggu, 25 Mei 2014

Pemilu Tlah Tiba



Tahun pencoblosan telah tiba dan baru aja kemaren kita disibukkan oleh pemilihan para caleg, naaahhh... sekarang tibalah saatnya kita memilih calon capres dan cawapres. Buat saya pribadi, sebenernya sih agak membingungkan juga sih dengan cara mencoblos banyak orang dengan pertai yang banyak dan calon yang banyak taapi itulah konsekuensi negara demokrasi. Untungnya seperti yang sudah diumumkan bahwa kita sekarang hanya mempunyai 2 pasang capres dan cawapres, yaitu Prabowo-Hattarajasa (Gerindra) dan Jokowi-JK (PDI). Dan karena ini adalah masa kampanyeee,,, dua kubu sudah mempersiapkan strategi mereka untuk memenangkan pertarungan ini. Saling sikut-sikutan dari pendukung masing-masing sudah banyak banget deh beredar apalagi di dunia maya, hmm... ga jarang juga para calon capres dan cawapres harus mengkonfirmasi kabar burung yang beredar luas, contohnya pada saat Jokowi dituding keturunan chinese dan beragama nasrani. Pak Jokowi pun mengklarifikasi kabar tersebut dan meyatakan bahwa ia adalah orang pribumi dan beragama islam bahkan beliau juga menyebarkan bukti akta nikah nya. Belum lagi kabar yang menghampiri Pak Prabowo yang menyatakan bahwa beliau mempunyai 2 kewaganegaraan, yaitu Indonesia dan Yordania,,jangan-jangan ketika nanti mempunyai masalah ditakutkan prabowo akan sangat mudah untuk kabur ke Yordania. Pokonya masih banyak lagi deh..
          Eeiitttt tapi ini bukan black campaign lhoo yaa... saya cuma masyarakat biasa dan awam banget tentang politik, tapi mencoba untuk memutuskan pilihan capres dan cawapres menurut analisis saya sendiri,, sekali lagi ini bukan analisis yang luar biasaaaaa karena saya ga ngerti politik jadi cuma setengah-setengah aja memperhatikan politik dari media masa aja.
          Kemungkinan besar pada pemilihan presiden nanti, saya akan memilih calon presiden dari PDI-P yaitu Jokowi-JK. Mengapa?

·         Dari track record pasangan Jokowi-JK adalah orang-orang yang benar-benar bekerja, berani mengambil keputusan (risk-taker), mengambil keputusan dan mencari solusi. Bukan sekedar pencitraan atau hanya menjadi media darling.
·         Sebenarnya saya kurang suka dengan Jk karena beliau adalah satu yang mendukung ditutupnya beberapa gereja. Namun, karena melihat beliau adalah seseorang yang sudah berpengalaman menjadi cawapres dan menenetukan beberapa keputusan penting hmm..mungkin akan tepat juga menjadi partner Jokowi yang masih belum setua/sebijaksana Jk.
·         Sosok. Jelas sosok Jokowi dan JK berbeda. PDI-P melihat JK pun bukan dari partainya, melainkan dari sosok. JK adalah salah satu tokoh senior yang dalam mengambil keputusan-keputusan dirasa tepat. Jokowi adalah sosok yang sederhana dan berbeda. Jokowi juga lah yang pertama kali menunjukkan sikap ‘blusukan’ yang sekarang menjadi tren yang diikuti pejabat-pejabat lain dalam mengambil hati rakyat. Ia pun terlihat sederhana dan merakyat. Saya rasa masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang baru dan berbeda daripada sebelumnya. Oh iya satu lagi, Jokowi adalah sosok yang bukan bertahun-tahun berjuang hanya demi menjadi capres dan cawapres.
·         PDI-P dan Jokowi adalah nasionalis. Di dalamnya tidak terdapat partai-partai agama yang ekslusif. Jokowi pun adalah seseorang yang sangat nasionalis, Terlihat dari track record nya di solo, wakilnya adalah seorang yang beragama Katholik. Begitupun di Jakarta, wakilnya adalah seorang yang beragama kristiani dan berdarah chinese. Buat saya, negara harus dipisahkan dari agama. Sudah jelas pada sila pertama pancasila adalah ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ dan Indonesia merdeka adalah jasa para pahlawan dari semua suku dan agama. Belum tentu juga partai agama berisikan orang-orang yang baik. Semua agama muaranya adalah kebaikan. So, don’t judge someone by his religion.

          Itu sih analisis dangkal saya yang saya tahu, mungkin ada banyak kelebihan lain yang dipunyai oleh pasangan Jokowi-JK yang saya ga tahu. Tapi sejauh ini, atas dasar-dasar di atas lah kemungkinan besar saya akan memilih pasangan Jokowi-JK. O iya, saya tidak akan terlalu membandingkan dengan pasangan prabowo-Hattarajasa namun saya tidak suka pemimpin saya adalah sosok yang mempunyai track record tidak baik. Prabowo adalah sosok yang keras dan terlibat pada kerusuhan Mei 1998. It was so scary... dan Hattarajasa? Masih jelas di ingatan bahwa anaknya yang terlibat dalam kecelakaan mobil yang mengakibatkan beberapa orang meninggal tidak dihukum bui. Ckckck.. saya menolak lupa hal-hal tersebut. Selebihnya lagi, Prabowo tidak dapat mempertahankan rumah tangganya. Buat saya, bagaimana seseorang dapat memimpin di hal besar kalau ia tidak dapat mempimpin pada bagian kecil? Yayayaya... mungkin saya terlalu sinis dalam menanggapi capres dan cawapres ini tapi itulah yang saya rasakan sejauh ini.....
So.. how about you readers? Which one you choose?

Love,



Lina :)

Daddy oh Daddy

Huaah.. kangen nulis di blog lagi dan akhirnya I’m hereeee....hehe. Terlalu banyak hal yang terlewat dan sudah banyak pula yang terlewatkan untuk diceritakan diantaranya jalan-jalan seru sama abang sebelum abang dinas 2 minggu ke manado, ikut seminar pendidikan yang keren, dan perkembangan si Tinka cantik sang keponakan yang sudah genap 2 bulan. Inti semuanya adalah bersyukur atas semuanya yang diberikan Tuhan belakangan ini. Ga bisa mengungkapkan bagaimana bahagianya hari-hari belakangan ini. Sangat terasa cinta ada dimana-mana. Cinta yang datang dari orang tua, teman-teman, sahabat, pacar, pokonya love is in the air.
          Ada satu kasih sayang yang belakangan saya syukuri banget, yaitu kasih sayang bapak yang berbeda sekali dirasakan. Orang tua memang ga pernah menganggap anaknya sudah besar. Mereka selalu anggap anak-anaknya masih kecil walaupun umur udah bisa dianggap dewasa seperti sekarang ini. Dari dulu memang bapak orang yang perhatian tapi dulu itu perhatiannya hanya sebatas kata-kata nasihat aja. Kalo sekarang, bapak perhatiannya banget-banget. Apalagi semenjak punya cucu. Beliau care sekali sama cucunya. Kalo nangis sedikit, saking sayangnya langsung deh sok yang paling bisa ngatasin, hehe.. dan kalo tinka lg rewel ga diem-diem, bapak adalah yang paling jadi andalan untuk ditelpon dimintain tolong kapanpun (kecuali kalo lagi ada acara jauh) bahkan tengah malem sekalipun ketika semua orang udah pada ga punya tenaga lagi untuk bangun karena capek seharian gantian jagain tinka. Bapak pun keliatan ikhlas banget melakukan semuanya itu. Bukan hanya itu, Bapak pun yang perhatikan kapan jadwal tinka dijemur, dimandikan, dan bapak juga yang merhatiin makanan di rumah supaya semua keluarga, utamanya adikku (mama tinka) bisa makan makanan yang bergizi dan cepat apalagi dia sedang menyusui tinka. Bapak selalu bilang kalo mamanya makannya teratur dan sehat, tinka pun ga rewel. Bapa memang selalu punya banyak waktu dirumah untuk jagain tinka dibandingkan mama tapi bukan berarti mama ga perhatian juga sama tinka. Cuma kadang-kadang mama sudah terlalu cape pulang dari kerjaan seharian, paling kalo sempet mama ajak main tinka dan mandiin tinka paginya. O iya fyi bapak tuh jago sekali dalam hal memandikan bayi... walaupun kita agak sedikit ragu pada awalnya dan sering keberatan dimandiin sama bapak tapi tetep beliau suka agak mengkerut mukanya karena kita anak-anaknya merasa meragukan keahliannya. Bapak bilang “kalian itu meragukan bapak aja padahal waktu kecil-kecil Bapak yang mandiin kalian”. Hahaha.. kalo udah dibilang gitu langsung pada diem deh semua. Pokonya, keliatan sekali mama sama bapak sangat senang punya cucu. O iya bapak sekarang kalo bilang sayang ke tinka tanpa disadarin lafalnya menjadi “cayang” lhoooo... hahaha so sweeeett kaan...

          Bukan hanya perhatian sekali sama cucunya, tapi bapak juga perhatian sama saya. Entah apa atau kenapa beliau bisa sangat berbeda. Saya ingat sekali ketika pagi-pagi ketika perjalanan berangkat kuliah dan di perjalanan tiba-tiba bensin motor habis dan tidak ada akses bensin dekat situ orang satu-satunya yang saya ingat saat itu adalah bapak. Tidak menyangka bapak dengan tidak banyak pertimbangan menyuruh saya tunggu dan bapak akan datang dengan membawa bensin padahal jelas diingatan saya pagi itu beliau bangun tidur mengeluh kaki kirinya sakit akibat asam urat dan akibatnya jalannya agak pincang. Tidak hanya itu, pernah di siang hari ketika pulang kuliah tiba-tiba di fly over ban motor kempes dan saya harus dorong motor ke turunan flyover dan masih jauh lagi mencapai tukang tambal ban. Saat itu tukang tambal bilang pakunya banyak sekali sekitar ada 4 atau 5 dan harga mencopot pakunya 12 ribu. Si tukang tambal ban menyarankan saya untuk mengganti ban dalam saja dengan harga yang lebih murah dengan konsekuensi paku-paku tadi tidak diambil. Karena saya ga ngerti soal kaya gituan dan ga bisa memutuskan sendiri akhirnya saya telpon bapak dan beliau suruh saya tunggu di tambal ban itu dan beliau membawa ban dalam baru. Hmm.. ga nyangka aja kalo bapak mau dateng nyamperin cuma mau bawa ban dalam dan memastikan bahwa ban dalemnya yang bagus. Terharu banget klo inget-inget itu.
         

            Belum lagi belakangan ini aku suka sesak nafas. Sudah pernah bolak-balik puskesmas dan sembuh trus kambuh lagi. Bapak meyakini bahwa aku suka masuk angin karena sering naik motor ke kampus dan paru-paru jadi kotor. Entah bagaimana lah ilmu kedokterannya bapak bisa muncul -.-“ dan beliau menyarankan supaya sering-sering minum air kelapa ijo dicampur susu kental putih. Setiap hari dibilangin hal yang sama bahkan bapak sering beliin kelapa ijo beserta kelapa-kelapanya alias ga pake plastik, care sekali. Bukan hanya itu, bapak juga perhatikan sifat dan kebiasaanku. Beberapa hari yang lalu saya dinasihati bapak supaya jadi orang jangan minder, harus berani dan tegas. Dengan alasan bapak sering liat saya nangis kalo dijahatin temenku dan ga bisa lawannya. Hehe.. maklum saya memang melankolis banget dari kecil dan seiring bertambahnya usia dan pengalaman disakitin #lebay jadi sekarang makin berani deh malah cenderung preman. Hehe... Beliau juga bilang kita memang bukan orang kaya tapi kita ga ngerepotin orang dan saya pun bisa disekolah. Walaupun bukan orang kaya , punya banyak harta dan rumah besar, bapak bilang saya harus tetap pede karena ya itu tadi saya masih bisa sekolah, bekerja dan tidak bergantung kepada orang lain. Percaya diri yang dimaksud bapak artinya adalah bersyukur. Bapak bilang harta ga dibawa mati. Mati pun yang pertama nginjek tanahnya juga tukang gali kubur. Begitu kata beliau kurang lebihnya... hmm.... sebenernya saya ga pernah minder karena saya bukan orang kaya. Saya cuma terlalu melankolis aja ko..hehe menganggap semua orang disekeliling saya itu baik dan berteman dengan tulus. Ternyata setelah besar jadi ngerti bahwa pasti ada orang-orang yang yang tidak tulus dan terlalu “banyak gaya” yang buat saya jadi minder. Padahal ga perlu di takutin orang-orang seperti itu. Hehe.. ya begitulah inti nasihat bapak. Masih banyak lah yang bapak lakukan bukan hanya buat saya tapi ke adik-adik saya juga.
Over all, semoga Bapak selalu jadi bapaak yang baik untuk anak-anaknya dan tentunya kebalikannyaa juga. Talking about parents, I can’t help my tears fallin’ down.. You know.. sudah sedewasa ini, saya masih belum bisa kasih apa-apa untuk orang tua saya, bahkan terkadang saya suka menolak melakukan sesuatu yang mereka inginkan (yes I always regret then). Saya selalu berdoa, semoga bapak dan mama selalu sehat dan panjang umur, diberikan keturunan yang banyak dan saling mengasihi satu sama lain. Mungkin sekarang saya belum bisa bahagiakan bapak dan mama tapi I’m on my way on it.. Semoga Tuhan mendengarkan doaku dan melihat perjuanganku. Amin.

Love,


Lina :)