Minggu, 25 Mei 2014

Pemilu Tlah Tiba



Tahun pencoblosan telah tiba dan baru aja kemaren kita disibukkan oleh pemilihan para caleg, naaahhh... sekarang tibalah saatnya kita memilih calon capres dan cawapres. Buat saya pribadi, sebenernya sih agak membingungkan juga sih dengan cara mencoblos banyak orang dengan pertai yang banyak dan calon yang banyak taapi itulah konsekuensi negara demokrasi. Untungnya seperti yang sudah diumumkan bahwa kita sekarang hanya mempunyai 2 pasang capres dan cawapres, yaitu Prabowo-Hattarajasa (Gerindra) dan Jokowi-JK (PDI). Dan karena ini adalah masa kampanyeee,,, dua kubu sudah mempersiapkan strategi mereka untuk memenangkan pertarungan ini. Saling sikut-sikutan dari pendukung masing-masing sudah banyak banget deh beredar apalagi di dunia maya, hmm... ga jarang juga para calon capres dan cawapres harus mengkonfirmasi kabar burung yang beredar luas, contohnya pada saat Jokowi dituding keturunan chinese dan beragama nasrani. Pak Jokowi pun mengklarifikasi kabar tersebut dan meyatakan bahwa ia adalah orang pribumi dan beragama islam bahkan beliau juga menyebarkan bukti akta nikah nya. Belum lagi kabar yang menghampiri Pak Prabowo yang menyatakan bahwa beliau mempunyai 2 kewaganegaraan, yaitu Indonesia dan Yordania,,jangan-jangan ketika nanti mempunyai masalah ditakutkan prabowo akan sangat mudah untuk kabur ke Yordania. Pokonya masih banyak lagi deh..
          Eeiitttt tapi ini bukan black campaign lhoo yaa... saya cuma masyarakat biasa dan awam banget tentang politik, tapi mencoba untuk memutuskan pilihan capres dan cawapres menurut analisis saya sendiri,, sekali lagi ini bukan analisis yang luar biasaaaaa karena saya ga ngerti politik jadi cuma setengah-setengah aja memperhatikan politik dari media masa aja.
          Kemungkinan besar pada pemilihan presiden nanti, saya akan memilih calon presiden dari PDI-P yaitu Jokowi-JK. Mengapa?

·         Dari track record pasangan Jokowi-JK adalah orang-orang yang benar-benar bekerja, berani mengambil keputusan (risk-taker), mengambil keputusan dan mencari solusi. Bukan sekedar pencitraan atau hanya menjadi media darling.
·         Sebenarnya saya kurang suka dengan Jk karena beliau adalah satu yang mendukung ditutupnya beberapa gereja. Namun, karena melihat beliau adalah seseorang yang sudah berpengalaman menjadi cawapres dan menenetukan beberapa keputusan penting hmm..mungkin akan tepat juga menjadi partner Jokowi yang masih belum setua/sebijaksana Jk.
·         Sosok. Jelas sosok Jokowi dan JK berbeda. PDI-P melihat JK pun bukan dari partainya, melainkan dari sosok. JK adalah salah satu tokoh senior yang dalam mengambil keputusan-keputusan dirasa tepat. Jokowi adalah sosok yang sederhana dan berbeda. Jokowi juga lah yang pertama kali menunjukkan sikap ‘blusukan’ yang sekarang menjadi tren yang diikuti pejabat-pejabat lain dalam mengambil hati rakyat. Ia pun terlihat sederhana dan merakyat. Saya rasa masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang baru dan berbeda daripada sebelumnya. Oh iya satu lagi, Jokowi adalah sosok yang bukan bertahun-tahun berjuang hanya demi menjadi capres dan cawapres.
·         PDI-P dan Jokowi adalah nasionalis. Di dalamnya tidak terdapat partai-partai agama yang ekslusif. Jokowi pun adalah seseorang yang sangat nasionalis, Terlihat dari track record nya di solo, wakilnya adalah seorang yang beragama Katholik. Begitupun di Jakarta, wakilnya adalah seorang yang beragama kristiani dan berdarah chinese. Buat saya, negara harus dipisahkan dari agama. Sudah jelas pada sila pertama pancasila adalah ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ dan Indonesia merdeka adalah jasa para pahlawan dari semua suku dan agama. Belum tentu juga partai agama berisikan orang-orang yang baik. Semua agama muaranya adalah kebaikan. So, don’t judge someone by his religion.

          Itu sih analisis dangkal saya yang saya tahu, mungkin ada banyak kelebihan lain yang dipunyai oleh pasangan Jokowi-JK yang saya ga tahu. Tapi sejauh ini, atas dasar-dasar di atas lah kemungkinan besar saya akan memilih pasangan Jokowi-JK. O iya, saya tidak akan terlalu membandingkan dengan pasangan prabowo-Hattarajasa namun saya tidak suka pemimpin saya adalah sosok yang mempunyai track record tidak baik. Prabowo adalah sosok yang keras dan terlibat pada kerusuhan Mei 1998. It was so scary... dan Hattarajasa? Masih jelas di ingatan bahwa anaknya yang terlibat dalam kecelakaan mobil yang mengakibatkan beberapa orang meninggal tidak dihukum bui. Ckckck.. saya menolak lupa hal-hal tersebut. Selebihnya lagi, Prabowo tidak dapat mempertahankan rumah tangganya. Buat saya, bagaimana seseorang dapat memimpin di hal besar kalau ia tidak dapat mempimpin pada bagian kecil? Yayayaya... mungkin saya terlalu sinis dalam menanggapi capres dan cawapres ini tapi itulah yang saya rasakan sejauh ini.....
So.. how about you readers? Which one you choose?

Love,



Lina :)

Tidak ada komentar: