Tahun
pencoblosan telah tiba dan baru aja kemaren kita disibukkan oleh pemilihan para
caleg, naaahhh... sekarang tibalah saatnya kita memilih calon capres dan
cawapres. Buat saya pribadi, sebenernya sih agak membingungkan juga sih dengan
cara mencoblos banyak orang dengan pertai yang banyak dan calon yang banyak
taapi itulah konsekuensi negara demokrasi. Untungnya seperti yang sudah
diumumkan bahwa kita sekarang hanya mempunyai 2 pasang capres dan cawapres,
yaitu Prabowo-Hattarajasa (Gerindra) dan Jokowi-JK (PDI). Dan karena ini adalah
masa kampanyeee,,, dua kubu sudah mempersiapkan strategi mereka untuk
memenangkan pertarungan ini. Saling sikut-sikutan dari pendukung masing-masing
sudah banyak banget deh beredar apalagi di dunia maya, hmm... ga jarang juga
para calon capres dan cawapres harus mengkonfirmasi kabar burung yang beredar
luas, contohnya pada saat Jokowi dituding keturunan chinese dan beragama
nasrani. Pak Jokowi pun mengklarifikasi kabar tersebut dan meyatakan bahwa ia
adalah orang pribumi dan beragama islam bahkan beliau juga menyebarkan bukti
akta nikah nya. Belum lagi kabar yang menghampiri Pak Prabowo yang menyatakan
bahwa beliau mempunyai 2 kewaganegaraan, yaitu Indonesia dan
Yordania,,jangan-jangan ketika nanti mempunyai masalah ditakutkan prabowo akan
sangat mudah untuk kabur ke Yordania. Pokonya masih banyak lagi deh..
Eeiitttt tapi ini bukan black campaign
lhoo yaa... saya cuma masyarakat biasa dan awam banget tentang politik, tapi
mencoba untuk memutuskan pilihan capres dan cawapres menurut analisis saya
sendiri,, sekali lagi ini bukan analisis yang luar biasaaaaa karena saya ga
ngerti politik jadi cuma setengah-setengah aja memperhatikan politik dari media
masa aja.
Kemungkinan besar pada pemilihan
presiden nanti, saya akan memilih calon presiden dari PDI-P yaitu Jokowi-JK.
Mengapa?
·
Dari track record pasangan Jokowi-JK adalah
orang-orang yang benar-benar bekerja, berani mengambil keputusan (risk-taker), mengambil keputusan dan
mencari solusi. Bukan sekedar pencitraan atau hanya menjadi media darling.
·
Sebenarnya saya kurang suka dengan Jk karena
beliau adalah satu yang mendukung ditutupnya beberapa gereja. Namun, karena
melihat beliau adalah seseorang yang sudah berpengalaman menjadi cawapres dan
menenetukan beberapa keputusan penting hmm..mungkin akan tepat juga menjadi
partner Jokowi yang masih belum setua/sebijaksana Jk.
·
Sosok. Jelas sosok Jokowi dan JK berbeda. PDI-P
melihat JK pun bukan dari partainya, melainkan dari sosok. JK adalah salah satu
tokoh senior yang dalam mengambil keputusan-keputusan dirasa tepat. Jokowi
adalah sosok yang sederhana dan berbeda. Jokowi juga lah yang pertama kali
menunjukkan sikap ‘blusukan’ yang sekarang menjadi tren yang diikuti
pejabat-pejabat lain dalam mengambil hati rakyat. Ia pun terlihat sederhana dan
merakyat. Saya rasa masyarakat Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang baru
dan berbeda daripada sebelumnya. Oh iya satu lagi, Jokowi adalah sosok yang
bukan bertahun-tahun berjuang hanya demi menjadi capres dan cawapres.
·
PDI-P dan Jokowi adalah nasionalis. Di dalamnya
tidak terdapat partai-partai agama yang ekslusif. Jokowi pun adalah seseorang
yang sangat nasionalis, Terlihat dari track record nya di solo, wakilnya adalah
seorang yang beragama Katholik. Begitupun di Jakarta, wakilnya adalah seorang
yang beragama kristiani dan berdarah chinese. Buat saya, negara harus
dipisahkan dari agama. Sudah jelas pada sila pertama pancasila adalah
‘Ketuhanan yang Maha Esa’ dan Indonesia merdeka adalah jasa para pahlawan dari
semua suku dan agama. Belum tentu juga partai agama berisikan orang-orang yang
baik. Semua agama muaranya adalah kebaikan. So,
don’t judge someone by his religion.
Itu sih analisis dangkal saya yang
saya tahu, mungkin ada banyak kelebihan lain yang dipunyai oleh pasangan Jokowi-JK
yang saya ga tahu. Tapi sejauh ini, atas dasar-dasar di atas lah kemungkinan
besar saya akan memilih pasangan Jokowi-JK. O iya, saya tidak akan terlalu
membandingkan dengan pasangan prabowo-Hattarajasa namun saya tidak suka
pemimpin saya adalah sosok yang mempunyai track record tidak baik. Prabowo
adalah sosok yang keras dan terlibat pada kerusuhan Mei 1998. It was so scary... dan Hattarajasa?
Masih jelas di ingatan bahwa anaknya yang terlibat dalam kecelakaan mobil yang
mengakibatkan beberapa orang meninggal tidak dihukum bui. Ckckck.. saya menolak
lupa hal-hal tersebut. Selebihnya lagi, Prabowo tidak dapat mempertahankan
rumah tangganya. Buat saya, bagaimana seseorang dapat memimpin di hal besar
kalau ia tidak dapat mempimpin pada bagian kecil? Yayayaya... mungkin saya
terlalu sinis dalam menanggapi capres dan cawapres ini tapi itulah yang saya
rasakan sejauh ini.....
So.. how about you readers? Which
one you choose?
Lina :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar