Selasa, 16 September 2014

Apa namanya?

Mungkin ini yang namanya jenuh.

jenuh untuk menunggu. Menunggu banyak hal... sudah tidak bisa dijelaskan lagi.

jenuh untuk tidak didengarkan. Bahwa hal kecil sekali tidak dilakukan akan menjadi besar dan biasa.

jenuh untuk berpura-pura bahwa aku belum dewasa. 

jenuh untuk tidak diperhatikan / diabaikan. Bahwa setiap tetes air mata itu bukan acting, setiap teriakan adalah jeritan hati yang tidak biasa dan setiap keluhan adalah butuh didengarkan dan direspon.

jenuh untuk hal-hal yang tidak jelas dan tertutup.

jenuh untuk berpura-pura bahwa semua hal baik-baik saja.

jenuh untuk melakukan hal yang sama yang tidak berarti.

jenuh untuk kemunduran.

jenuh untuk diam.

jenuh untuk kebencian yang terselubung.

dan masih banyak lagi kejenuhan....

tanpa disadari, aku menanamnya selama bertahun-tahun dan aku biarkan hal-hal tersebut diatas tetap tumbuh walaupun hati dan bibir berkata lain.

dan aku mulai stress dan frustasi! 

menangis pun apa mengerti?

teriak pun apa mengerti?

mengeluh pun apa di dengar?

apa guna semua ini? 

sudah klimaks semuanya. Tanaman yang dirawat selama bertahun-tahun tidak tumbuh ke atas dengan bunga waarna-warni. Semuanya layu dan tidak berbunga.

Kecewa dengan diri sendiri. Stupid me... menyesali semuanya. :( :( 

cuma bisa nangis di temani tembok kamar dan layar komputer! so pity me...

so stressful and frustrated! Wanna go far away... :'(

:'(  :'(  :'(




Tidak ada komentar: